Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016
PENDIDIKAN KECAKAPAN KERJA (PKK) MERUPAKAN KEBIJAKAN YANG AKAN MENYEJAHTERAKAN MASYARAKAT Oleh: M. Agus Sulaiman, S.Pd* Hingga saat ini bangsa indonesia masih dililit persoalan pengangguran yang luar biasa. Menurut laporan Biro Statistik (2010) 7,41% atau 8.595.600 orang dari angkatan kerja pada tahun 2010 (februari) sebanyak 116.000.000 orang merupakan pengangguran terbuka. Menurut Edwards pengangguran terbuka adalah mereka yang benar-benar tidak bekerja, baik secara sukarela maupun paksaan. Selain itu, dalam waktu yang sama, juga terdapat pengangguran dengan kategori setengah pengangguran sebanyak 32,8 juta orang kategori pengangguran jenis ini adalah para pekerja yang jumlah jam kerjanya lebih sedikit dari yang sebenarnya mereka inginkan. Urgensi kebijakan Pendidikan Nonformal Fenomena di atas menunjukkan gejala faktual yang menunjukkan bahwa masyarakat sangat membutuhkan pendidikan nonformal, terutama untuk memenuhi tuntutan kebutuhan kerja yang mensyaratkan berbaga...
MEMBELAJARKAN ADALAH MEMPENGARUHI SESEORANG UNTUK BERUBAH Oleh: M. Agus Sulaiman, S.Pd* Tidak disangkal bahwa dalam belajar seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Sehingga bagi individu sendiri adalah penting untuk mengetahui faktor-faktor yang dimaksud. Hal ini menjadi lebih penting lagi tidak hanya bagi warga belajar yang ingin mengembangkan potensi dirinya tetapi juga bagi pendidik maupun Pamong belajar yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam mengatur dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sedemikian hingga dapat terjadi proses belajar yang optimal. Dalam keseluruhan proses belajar-mengajar terjadilah interaksi antara berbagai komponen. Masing-masing komponen diusahakan saling pengaruh-mempengaruhi sedemikian hingga dapat tercapai tujuan pendidikan dan pengajaran. Salah satu komponen utama adalah peserta didik atau didalam pendidikan nonformal biasa disebut warga belajar; hal itu dapat dipahami karena yang harus mencapai tujuan atau yang har...
Gambar
  DESA VOKASI TERPADU PNPM MANDIRI RESPEK Oleh: M. Agus Sulaiman, S.Pd* Latar Belakang Masalah Latar belakang mengapa Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (BP-PAUDNI) Regional VI Papua mengembangkan program Desa Vokasi di Raja Ampat, alasannya adalah : 1.      Angka pengangguran di Kabupaten Raja Ampat sesuai data BPS tahun 2013 sebesar 1.035 jiwa atau 5.50 % dari  jumlah angkatan kerja sebesar 18,801 jiwa; 2.      Indikasi penyebab pengangguran di Raja Ampat adalah tidak adanya satuan PNF seperti lembaga kursus, lembaga pelatihan dan PKBM sebagai wadah pelatihan kerja bagi masyarakat yang tidak memiliki bekal keterampilan, sehingga peran SKB perlu lebih ditingkatkan.     3.      Kabupaten Raja Ampat memiliki 98 (sembilan puluh delapan) kampung  dengan keanekaragaman kekayaan   sumber   daya   alam   yang   melimpah...
PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) MODEL KUBUS (Kampung Belajar Usaha) di PAPUA Oleh: M. Agus Sulaiman, S.Pd.* PENGEMBANG PROGRAM PAUD DIKMAS Terbatasnya lembaga penyelenggara program PKM di Kampung baik dari segi kuantitas maupun kualitas, tentu menjadi persoalan bagi masyarakat sasaran dalam memperoleh akses kursus atau pelatihan. Khususnya pelayanan pendidikan kewirausahaan dan keterampilan usaha. Untuk mengatasi persoalan tersebut diperlukan suatu alternatif solusi. Solusi yang ditawarkan adalah pembentukan pengelola KUBUS di kampung sebagai organisasi penyelenggara program PKM. Penelitian  ini bertujuan memberikan acuan pembentukan pengelola KUBUS dan pembelajaran  p rogram PKM . Kata kunci: Kampung, Belajar, Usaha P engangguran terbuka di Papua  sesuai  data BPS  bulan Agustus  tahun 201 2  sebesar 57 , 501 atau sebesar  3,63 % dari  jumlah  angkatan kerja  sebesar 1,58 juta ...